Mad



Dan hukum mad itu lazim (mesti dipanjangkan hingga enam harakat), wajib (harus dipanjangkan lebih dari dua harakat), dan jaiz (boleh dipanjangkan lebih dari dua harakat, boleh dibaca dua harakat saja). Hukum mad (membaca lebih dari dua harakat) dan qashr (membacanya hanya dua harakat saja) itu keduanya ada di dalam Al-Quran.

Mad lazim terjadi bila setelah huruf mad (Alif, Ya mad, dan Wawu mad) terdapat sukun asli, baik di tengah kalimat (dibaca washal) ataupun di akhir kalimat (dibaca waqaf). Cara membacanya adalah memanjangkan mad dengan thuul (enam
harakat).

Mad wajib yaitu apabila huruf mad berada sebelum Hamzah, dimana Hamzah
tersebut berada pada satu kata dengan huruf mad. Maka mad mesti dipanjangkan lebih dari dua harakat.

Mad jaiz yaitu apabila ada Hamzah setelah huruf mad, dimana Hamzah tersebut berada pada kata yang berbeda (terpisah) dengan huruf mad. Juga mad dihukumi jaiz apabila setelah huruf mad terdapat sukun ‘aridh di akhir kalimat, yakni huruf hidup yang disukunkan. Maka, mad boleh dipanjangkan lebih dari dua harakat.

 

1.    Mad Asli

Mad asli adalah mad yang panjangnya satu alif atau dua harokat karena tidak bertemu hamzah, sukun, atau tasydid. Mad asli ada 6, yaitu:

a.       Mad Thobi’i

Mad artinya panjang, sedangkan thobi’i artinya biasa. Disebut mad thobi’i apabila ada:

1)      Huruf yang berharokat dhommah, kemudian sesudahnya terdapat huruf Wawu Sukun (وْ) misalnya كُوْنُوْا.

2)      Huruf yang berharokat kasrah, kemudian sesudahnya terdapat huruf Ya’ Sukun (يْ) misalnya حَكِيْمًا.

3)      Huruf yang berharokat fathah, kemudian sesudahnya terdapat huruf Alif (ا) misalnya كَانُوْا.

b.      Mad Thobi’i Harfi

Mad thobi’i harfi adalah mad yang panjang bacannya yaitu 1 alif (2 harokat) dan berada pada huruf. Misalnya يس, حم, طه

c.       Mad Badal

Badal artinya perubahan. Mad badal adalah setiap أو, أي, ءا yang dibaca satu alif atau dua harokat. Misalnya ءَامَنَا, إِيْمَانًا, أُوْذُوتْ

d.      Mad ‘Iwad

‘Iwadl artinya ganti tanwin. Tanwin diganti diganti dengan mad. Mad ‘iwad adalah harokat fathah tanwin yang dibaca waqof selain Ta Marbuthoh. Misalnya عَزِيْزًا, عَلِيَمًا

e.       Mad Silah Sughro

Mad silah sughro adalah apabila ada Ha kata ganti orang atau benda ketiga ہ berada sesudah huruf yang berharokat. Misalnya إِنَّهُ, كَانَ بِهِ بَصِيْرًا

f.       Mad Tamkin

Mada tamkin adalah يْ setelah harokat kasrah bertemu dengan huruf وْ dan يْ setelah harokat dhommah bertemu و , misalnya قَوْمِى يَعْلَمُوْنَ, اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا

Atau يّ berharokat kasrah bertemu dengan يْ , misalnya حُيِّبْتُمْ, رَبَّنِيِّنَ

 

2.    Mad Far’i

Mad far’i dalam bahasa Arab berarti cabang, yaitu cabang dari hukum mad asli yang disebabkan karena bertemu dengan hamzah, sukun, atau tasydid. Panjang bacaan mad far’i yaitu dua setengah alif atau lima harokat. Mad far’i ada 10, yaitu:

a.       Mad Wajib Muttasil

b.      Mad Jaiz Munfasil

c.       Mad ‘Aridl Lissukun

Mad aridl lissukun adalah huruf mad yang bertemu dengan huruf hidup dan dibaca waqof. Panjangnya 1, 2 atau 3 alif (2, 4 atau 6 harokat). Misalnya لِلْإِيْمَانِ, فْى الْخِطَابِ, أَبَابِيْلَ, لَخَبِيْرٌ

d.      Mad Liin

Mad liin adalah huruf وْ atau يْ yang sebelumnya berharokat fathah bertemu dengan huruf hidup dibaca waqof. Pangjang bacaannya yaitu 1, 2 atau 3 alif (2, 4 atau 6 harokat). Misalnya  خَوْفِ, عَيْنَيْنِ, مَوْتٌ, قُرَيْسٍ

e.       Mad Shilah Kubro

Mad shilah kubro adalah mad shilah sughro yang bertemu dengan huruf Hamzah dan panjang bacaannya adalah dua setengah alif atau lima harokat. Misalnya عِنْدَهُإِلَّا, عِلْمِهَإِلَّا

f.       Mad Lazim Mukhoffaf Kalimi

g.       Mad Lazim Mukhoffaf Harfi

h.      Mad Lazim Musaqqol Kalimi

i.        Mad Lazim Musaqqol Harfi

j.        Mad Farq

Mad farq adalah apabila ada hamzah istifham bertemu dengan huruf al ta’rif (ال) panjangnya 3 alif (6 harokat). Misalnya ءَالَّلهُ, ءَالذَّكَيْنِ, ءَالْئَن

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.